Posts

Showing posts from July, 2018

MEMACU KPM PKH SEPERTI MEMBANGUN SAMSUNG

Image
Andre (Baju Putih) bersama KPM Pada masa kejayaan handphone seperti saat ini, hampir jarang dijumpai orang tidak mengunakannya. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, semua mengunakan handphone. Bahkan orang begitu tergantung pada handphone, seolah tidak bisa berpisah dengannya walau hanya untuk sehari. Dibalik ketergantungan pada handphone ini ada beberapa merek yang paling gemar digandrungi masyarakat salah satunya Samsung.  Ponsel ini telah menjadi raja dari handphone android. Hampir semua orang mengunakannya. Namun siap sangka bahwa Samsung yang digunakan pada saat ini bertumbuh dari usaha pengilingan padi yang kecil di Korea.  Dalam waktu cepat Samsung telah menjadi perusahaan teknologi komunikasi dan elektronik terbesar di dunia. Bahkan perusahaan yang didirikan oleh Lee Byung Chull sudah bertahan dalam kompetisi selama tiga generasi. Generasi pertama dipimpin  oleh pendirinya sendiri, Lee Byung Chull, kedua dipimpin  anaknya Lee Jun Hee dan generasi ketiga dipim

SUKA DUKA MENJADI PEKERJA SOSIAL

Image
Dokpri Setelah selesai kuliah medan baru yang akan segera dijalankan adalah bekerja. Biasanya dunia kerja setiap orang akan berbeda antara satu dengan lainnya. Ini sangat tergantung pada minat dan kesenangan seseorang. Kalau anda lulusan dari fakultas pendidikan dan keilmuan, memiliki ketertarik pada dunia pendidikan maka pilihan anda bisa jadi menjadi pendidik. Begitupun dengan profesi lainnya semua tergantung dari minat dan didukung dengan pendidikan anda. Pada prinsipnya apa saja profesi yang anda tekuni akan memilih banyak tantangan. Tantangan tersebut baik yang membuat kita semakin kuat dengan profesi tersebut maupun sebaliknya.  Pada kesempatan kali ini, saya akan men-share suka duka menjadi pendamping. Ini berkaitan dengan blog ini sebagai fasilitator aktifis, media untuk berbagai pengalaman sebagai pekerja sosial.  Sebagai pekerja sosial, saat ini saya bekerja untuk program keluarga harapan. Bagi yang belum tahu, Program Kelu

PASANGAN ADALAH REKAN BISNIS TERBAIK

Image
Dokpri   "Pasangan tidak hanya pribadi yang berada paling dekat dengan kita, tetapi bisa menjadi rekan bisnis yang paling bagus" Ini merupakan simpulan yang diperoleh dari buku It Is Possible (Membangun cinta dan kekayaan) karya Darmadi Kurniawan. Buku cetakan Alex Media Komputindo ini memuat pengalaman dari seorang Ita Lestari membangun bisnis bersama dengan pasangannya Darmadi Kurniawan.  Suka duka dalam membangun bisnis bersama pasangan dikupas tuntas dalam buku ini. Kepahitan karena kegagalan begitupun dengan kebahagiaan dikisahkan secara apik.  Saya sendiri setelah membaca buku ini baru mengetahui bahwa pasangan bisa diajak untuk membuka usaha. Ini merupakan hal yang baru bagi saya. Terus terang, pada awalnya saya salah beranggapan tentang pasangan.  Bagi saya pasangan adalah orang yang dikirim Tuhan hanya untuk membantu dalam urusan dirumah tangga. Mencuci, memasak dan menyiapkan segala yang dibutuhkan saya begitupun keluarga.  Hal inilah yang

PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Image
Pendamping PKH Ngada saat RAKOR Dalam sesi evaluasi di Dinas Sosial Kabupaten Ngada baru-baru ini sahabat saya Henro bercerita tentang kendala pendampingan. "Masyarakat cepat bosan dalam kegiatan pertemuan". Padahal lanjut Hendro, yang sedang dibahas adalah poin penting dalam upaya penanganan kemiskinan dialami. Ini merupakan kendala yang tidak saja dialami oleh sahabat saya namun juga dialami oleh siapa saja yang berprofesi sebagai fasilitator. Dalam ilmu pendampingan masyarakat kendala tersebut berkaitan dengan kegagalan memahami  pendidikan orang dewasa (POD).  Fenomena tidak memahami pendidikan orang dewasa tentu berkaitan dengan seorang fasilitator/pendamping. Karena tugas kita sebagai pendamping kita merasa paling benar. Dengan demikian pola pendampingan yang diterapkan bersifat monoton. Pendamping menjadi orang yang paling dominan dalam sesi pertemuan. Lupa bahwa kita lagi pertemuan dengan banyak orang dan membutuhkan partisipasi masyarakat. Kalau mau juj

MERUBAH MINDSET KPM

Image
Dokpri Rakor PKH Rakor PKH dan stakeholder terkait dalam membahas pelaksanaan program keluarga harapan sudah  terlaksana dari tanggal 13-14 Juli 2018. Semua pihak sudah berdialog tentang berbagai kendala dan solusi dalam pendampingan KPM. Hal dominan yang paling sering dibahas dalam kegiatan rakor adalah upaya untuk meruah mindset dari KPM dalam melihat program keluarga harapan. Semua peserta bersepakatan bahwa pelaksanaan program keluarga harapan tidak saja berhenti pada pembangian bantuan uang.   Ini penting untuk dipertegas kembali dalam kegiatan bersama keluarga penerima manfaat karena persepsi  sudah terlanjut terbentuk dalam masyarakat bahwa PKH adalah kelompok untuk mendapatkan uang dari pemerintah begitupun dengan berbagai sumbangan lainnya yang disebut sebagai bantuan komplementaritas. Persepsi liar ini bertumbuh dimasyarakat baik yang menerima bantuan maupun yang belum menerima sehingga mereka berlomba-lomba untuk menjadi KPM PKH walaupun tidak memenuhi

BANTUAN TUNAI TIDAK UNTUK JUDI

Image
KPM PKH Desa Benteng Tawa  Pada bulan-bulan ini SDM PKH dan pengurus disibukan dengan proses pencairan tahap II bantuan keluarga harapan. Pencairan bantuan sejumlah Rp. 500,000. Sebagaiman kita ketahui bersama bahwa bantuan ini diperuntukan untuk biaya pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Harapannya setelah mendapatkan bantuan KPM akan memanfaatkannya untuk tiga hal tersebut. Memang tidak mudah, namun hal ini harus diingatkan dengan berbagai macam instrumen pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan. Hal tersebut dikarenakan, perilaku pengunaan keuangan dari KPM yang cendrung menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat. Dan pembagian bantuan bersamaan dengan perhelatan piala dunia. Apa hubungannya 😁 😁 😁 ? Sebagai gambaran perlu saya terangkan dulu keterkaitannya. Dalam obrolan dengan pengurus saat pencairan perhelatan piala dunia menjadi bahan yang paling seksi dibicarakan (baca # KPMDEMAMBOLA ). Yang menarik bukan saja aksi para bintang dalam memb

KPM DEMAM BOLA

Image
Semenjak pembukaan Piala Dunia 14 Juni 2018 di Stadion Luzhniki, Moskwa seluruh dunia seolah dilanda demam bola. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semuanya berbicara team kebanggaan, bintang sepak bola dan prediksi untuk setiap laga. Bagi orang yang tinggal di kota dengan semua kemajuan zaman dan arus informasih yang cepat ini merupakan hal biasa. Menjadi hal yang luar biasa kalau terjadi di desa dengan semua keterbatasannya. Namun demam bola juga dialami oleh masyarakat Desa Benteng Tawa (KPM PKH). Seperti sebuah keajaiban terjadi di desa yang penuh dengan keterbatasan. Bukan dalam tahap meremehkan, beberapa kenyataan berikut agak susah membenarkan demam bola terjadi. Keterbatasan sarana informasih berupa signal (jaringan Telkomsel) dan ketersediaan TV yang bisa mengakses siaran bola (K-VISION) mana mungkin bisa membuat masyarakat demam bola? Mengenai keterbatasan jaringan mungkin tidak perlu dibahas, masyarakat sudah bisa menerima ini sebagai kepahitan hid

BERAS MEMBUAT PETANI TIDAK BISA BERHARAP BANYAK

Image
Petani Sawah sedang menanam padi di Benteng Tawa  Beras merupakan pangan utama masyarakat. Kalau bertanya pada masyarakat tentang jenis pangan maka beras adalah jawaban yang menempati urutan pertama, setelah itu baru tanaman lain seperti: jagung, sorgum dan ubi-ubian. Sebenarnya bukan merupakan hal baru. Dorongan untuk mengkonsumsi beras sebagai pangan utama memang sudah berlangsung lama. Saat ini merupakan puncaknya, sehingga apabila cadangan beras sudah berkurang maka akan muncul opini masyarakat darurat pangan. Saking tergantunnya masyarakat pada beras, pemerintah selalu berupaya agar stok beras selalu terjaga, termasuk dengan mendatangkannya dari negara lain. Sebagai pangan utama, masyarakat (petani) juga terlibat dalam upaya untuk menyediakan beras. Petani membudidayakan padi. Dari hasil budidaya tanaman padi ini kemudian akan menghasilkan beras. Sebagai petani ada sebuah credo yang paling sering diungkapkan yaitu hasil pertanian berupa beras belum bisa membuat

Kopi Padamu KPM Berharap

Image
Kopi di Desa Benteng Tawa I Kemiskinan merupakan isu yang paling seksi di republik. Banyak pihak telah dan sedang berupaya untuk mengatasinya. Saking terlalu seksinya, kemiskinan sudah digoreng menjadi sebuah komoditas menarik bagi banyak pihak. Semua orang berteriak memberantas kemiskinan. Mereka yang berteriak ini tentu saja merupakan bagian dari pengemis kelas elit, meminta-minta dana dari pemerintah pusat untuk mengatasi kemiskinan. Dana dari hasil minta-minta inilah yang digunakan untuk membuat rakyat miskin semakin tergantung. Lupa bahwa kemiskinan tidak serta-merta berkaitan dengan uang yang harus didatangkan dari pihak luar. Rakyat, semiskin apapun dia pasti memiliki kekuatan yang bisa digerakkan untuk mengatasi kemiskinan. Potensi pertanian yang paling dekat bisa dioptimalkan untuk mengatasi kemiskinan. Ada banyak potensi pertanian baik tanaman musiman maupun tanaman umur panjang. Salah satunya kopi. Siapa yang tidak kenal kopi? Semua orang tahu kopi. Kop