Posts

Showing posts from November, 2018

GURUSINA "BENCANA DALAM BERKAT MEDIA SOSIAL"

Image
Suasana Serah terima Bantuan Bencana Sosial di Gurusina Gurusina berduka. Rumah adat yang menjadi warisan budaya turun-temurun terbakar pada 13 Agustus 2018. Hampir 90 persen rumah adat megalitikum di Desa Watumanu Kecamatan Jerebu Kabupaten Ngada terbakar si jago merah. Kebakaran ini membangkitkan solidaritas. Semua orang yang peduli memberikan donasi. Tidak ketinggalan dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial. 16 November 2018 Kementrian Sosial melalui Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial melakukan peresmian rumah tinggal sementara bagi warga Gurusina yang terkena  bencana. Pada kesempatan ini juga Kementrian Sosial memberikan  bantuan untuk bencana sosial berjumlah 2 Miliaran 2 ratus juta. Ini sebuah bukti solidaritas. Bukti pemerintah menjadi lebih cepat merespon kasus. Solidaritas dan respon yang secepat ini mungkin tidak akan terjadi andai rumah adat ini terbakar di awal tahun 2000an.

MENGELOLA DESA BERGAYA ENTERPRENEUR

Image
Calon Kades dan Panitia Pemilihan Desa Benteng Tawa Tahapan dalam pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Ngada, khususnya di desa Benteng Tawa sudah memasuki penentuan nomor urut calon. Ada empat orang dari 20 orang yang terjaring yang melakukan pengumpulan berkas.  Empat orang ini kemudian ditetapkan menjadi calon kepala desa. Sehari sesudahnya tanggal 08 November 2018 empat orang calon ini mengikuti proses pengundian nomor urut calon.  Empat orang sesuai dengan nomor urut adalah: Wilhelmus Petrus Rembung, Hendrikus Kenge, Arnoldus Tagu dan Alfonsius Nai.  Sudah dipastikan empat orang calon ini merupakan putra terbaik yang berkeinginan membangun Desa Benteng Tawa menuju kearah yang lebih baik. Calon nahkoda desa Benteng Tawa dalam pembangunan enam tahun kedepannya.  Nahkoda pembangunan yang akan dipilih  adalah sosok yang bisa  membuat masyarakat desa Benteng Tawa lebih berdaya. Memiliki posisi tawar. Lebih maju dari keadaan sekarang. Apalagi kepala de

JEJAK LANGKAH

Image
www.goodreads.com Judul Buku: Jejak Langkah Penulis: Pramoedya Ananta Toer Penerbit: Lentera Dipantara Jumlah halaman: 732 Jejak langkah merupakan buku ketiga dari tetralogi Buru. Sama seperti dua buku sebelumnya buku ini mengisahkan kegelisahan seorang Minke.  Kegelisahan mengahadapi ketertindasan penjajah. Dijajah oleh bangsa Belanda.  Sebagai pribumi terpelajar Minke tahu bahwa penjajahan adalah hal yang tidak patut didapatkan oleh masyarakat Hindia. Minke menyadari pentingnya kebebasan, keadilan dan persaudaraan sebagaimana cita-cita revolusi Perancis bagi semua bangsa termasuk Hindia. Lebih tidak puas lagi penjajahan ini harus dialami sedemian lama. Belakangan dalam catatan sejarah sejumlah 350 tahun. Minke meyakini bahwa Indonesia harus segera bebas dari hal tersebut. Har us diakhiri.  Pilihan untuk mengakhiri penjajahan dengan berperang seperti perang Aceh atau perang Bali tidak efektif. Belanda akan melawannya dengan politik "devide et imper