JEJAK LANGKAH

www.goodreads.com
Judul Buku: Jejak Langkah
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Jumlah halaman: 732


Jejak langkah merupakan buku ketiga dari tetralogi Buru. Sama seperti dua buku sebelumnya buku ini mengisahkan kegelisahan seorang Minke. 

Kegelisahan mengahadapi ketertindasan penjajah. Dijajah oleh bangsa Belanda. 

Sebagai pribumi terpelajar Minke tahu bahwa penjajahan adalah hal yang tidak patut didapatkan oleh masyarakat Hindia. Minke menyadari pentingnya kebebasan, keadilan dan persaudaraan sebagaimana cita-cita revolusi Perancis bagi semua bangsa termasuk Hindia.

Lebih tidak puas lagi penjajahan ini harus dialami sedemian lama. Belakangan dalam catatan sejarah sejumlah 350 tahun.

Minke meyakini bahwa Indonesia harus segera bebas dari hal tersebut. Harus diakhiri. 

Pilihan untuk mengakhiri penjajahan dengan berperang seperti perang Aceh atau perang Bali tidak efektif. Belanda akan melawannya dengan politik "devide et impera". Membunuh mereka yang memberontak mengunakan sesama saudara dari daerah lain. 

Opsi lain harus dilakukan. Melawan melalui media adalah pilihan pertama dilakukan Minke. 

Melalui media "Medan Prijaji". Melalui surat kabar ini Minke melakukan edukasi untuk masyarakat Hindia. Apalagi mengunakan bahasa Melayu yang merupakan bahasa hampir semua masyarakat Hindia. Memanfaatkan media untuk membangun kesadaran memang merupakan pilihan yang tepat.

Keefektifan media dalam membangun kesadaran bisa kita lihat juga pada saat ini. Baik itu media cetak maupun elektronik. 

Jangan heran ketika banyak simpati, dukungan, apresiasi dan kritikan ketika media memberitakan berbagai kejadian. Memberitakan fakta yang sebenarnya sesuai kaidah jurnalistik. 

Sebaliknya akan ada banyak penolakan bahkan demonstrasi kalau media memprovokasi masyarakat. Apalagi dengan menyebar Hoax. Tentu perlawanan yang terjadi. Sebuah respon yang kontra produktif.

Anda sendiri mungkin bisa menentukan opini berkaitan dengan peran media akhi-akhir ini. 

Perlawanan berikutnya yang digerakkan Minke bersama golongan pribumi adalah organisasi. Kesadaran dan perjuangan kolektif ini yang mendorong kemerdekaan Hindia menjadi Indonesia seperti saat ini. 

Dalam konteks kemerdekaan Indonesia kita mesti banyak berterimakasih kepada berbagai organisasi yang berjuang untuk kemerdekaan sebagaiman dikemukakan Pram. Mulai dari syarikat Islam, Boedi Oetomo dan Serikat dagang Islam. 

Tiga organisasi ini merupakan embrio lahirnya gerakan perlawan secara masal terhadap penjajah. Kalau kesadaran kolektif belum ada maka mungkin kemerdekaan Indonesia belum ada seperti saat ini. 

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE