Posts

Showing posts from December, 2017

SENYUM TOPI

Image
Wilem Woko, Anggota Kelompok Saate Minggu pertama dalam bulan adalah waktu kerja kelompok. Semua anggota kelompok yang terlibat dalam program produktivitas kakao berkelanjutan sudah berkumpul di lokasi demplot, guna melaksanakan belajar bersama atau yang lebih dikenal dengan sekolah lapang.  Seperti biasanya kegiatan SL, semua angota kelompok akan mensharing perkembangan penerapan materi, teknologi dan praktik-praktik lapangan yang sudah dibahas pada kegiatan sebelumnya. Berbagai masalah selalu punya solusi dalam kegiatan SL kelompok. SS di kelompok Bina Kerja “Ada sesuatu yang spesial dalam SL kita kali ini” kata saya memulai percakapan dengan anggota kelompok. Pada SL kali ini saya akan membagikan bapak/ibu anggota kelompok masing-masing satu topi.  “Terima kasih pak, kami senang mendapatkannya” kata petani sambil mencoba topi yang baru dibagikan.  “Semoga topi baru dapat membuat bapak/ibu tidak kepanasan bekerja di kebun kakao”, lanjut saya. Di topi yang bapak

HUJAN DATANG TERLAMBAT

Image
Pembibitan Kakao di Desa Mausambi, Kec. Maurole Rintik-rintik hujan menari-nari hari ini. Bumi kembali mendapatkan air kesegaran. Tanaman nampak penuh dengan kebahagiaan. Begitupula dengan Vinsen, petani di Desa Mausambi kecamatan Maurole.  "Hari ini kami bahagia", kata pak Vinsen memulai obrolan dengan saya yang singgah diteras rumahnya karena hujan. Oh ya Pak? "Saya sangat bergembira karena hujan yang sudah dinantikan sekian lama akhirnya datang juga". Semestinya hujan sudah datang dari bulan oktober pada tahun-tahun sebelumnya. Bulan-bulan seperti ini biasanya saya sudah menikmati usaha tanaman tiga bulanan seperti jagung dan aneka sayur-sayuran.  Tahun ini hujan datang sangat terlambat. Banyak petani yang mulai cemas dengan situasi ini. Kami berpikir akan terjadi panas panjang.  Tapi tidak mengapa. Walaupun agak terlambat, tetapi kami bersyukur karena hujan sudah tiba. Dengan demikian kami sudah  bisa menanam dikebun. Apakah selama ini bapak

ARAK DETUWULU

Bagi masyarakat Kabupaten Ende kalau berbicara tentang Detuwulu, yang terpikirkan adalah moke DW. Sebuah minuman berakohol yang dihasilkan dengan cara menyuling air yang hasilkan dari pohon enau oleh masyarakat setempat. Moke DW dan Desa Detuwulu adalah satu kesatuan yang melekat karena arak tersebut.   Bagaimana tidak? Desa Detuwulu sejak dulu merupakan daerah penghasil moke. Moke merupakan potensi yang ada dimasyarakat Detuwulu. Sebagain besar masyarakat Desa Detuwulu berprovesi sebagai pengiris moke. Moke merupakan sumber pendapatan terbesar dari masyarakat.  Bahkan hampir semua kebutuhan masyarakat mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari hari sampai dengan biaya pendidikan anak-anak bergantung pada hasil penjuanan DW. Namun dibalik kebesaran nama brand DW ini ada sebuah kegalauan yang selalu membayang-bayangi petani penghasil moke di Desa Detuwulu.  Petani takut sewaktu waktu ada pihak keamanan, melakukan razia dan menyita moke ini dari peredaran.   Masyarakat