HUJAN DATANG TERLAMBAT

Pembibitan Kakao di Desa Mausambi, Kec. Maurole

Rintik-rintik hujan menari-nari hari ini. Bumi kembali mendapatkan air kesegaran. Tanaman nampak penuh dengan kebahagiaan. Begitupula dengan Vinsen, petani di Desa Mausambi kecamatan Maurole. 

"Hari ini kami bahagia", kata pak Vinsen memulai obrolan dengan saya yang singgah diteras rumahnya karena hujan. Oh ya Pak? "Saya sangat bergembira karena hujan yang sudah dinantikan sekian lama akhirnya datang juga".

Semestinya hujan sudah datang dari bulan oktober pada tahun-tahun sebelumnya. Bulan-bulan seperti ini biasanya saya sudah menikmati usaha tanaman tiga bulanan seperti jagung dan aneka sayur-sayuran. 

Tahun ini hujan datang sangat terlambat. Banyak petani yang mulai cemas dengan situasi ini. Kami berpikir akan terjadi panas panjang. 

Tapi tidak mengapa. Walaupun agak terlambat, tetapi kami bersyukur karena hujan sudah tiba. Dengan demikian kami sudah  bisa menanam dikebun.

Apakah selama ini bapak tidak menanam tanaman musiman dan sayur-sayuran? Tentu saja tidak. Bagaimana kami bisa menanam dalam keadaan kekurangan air. Jangankah untuk tanaman untuk manusia saja kadang kesulitan air. 

Ini dampak dari pemanasan global, kataku memberi penjelasan pada bapak Vinsen. Iklim didunia semuanya mengalami perubahan. Musim hujan sudah tidak stabil lagi seperti biasanya. Akibatnya bisa saja kita mengalami panas yang berkepanjangan seperti tahun ini atau sebaliknya hujan berkepanjangan. 

Oh ya pak, saya pamit melanjutkan perjalanan dulu. Hujan sudah berhenti.

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE