SDK Rupingmok


Sebelum pandemi Covid-19 sebesar sekarang, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) biasanya mengunjungi fasilitas pendidikan yang berada di desa dampingan. Kunjungan ini merupakan kegiatan rutin setiap tiga bulan, untuk memverifikasi komitmen peserta didik yang orangtuanya menerima bantuan PKH. 

Dalam setip kunjung, saya selalu menemukan kisah-kisah menarik dari setiap sekolah yang dikunjungi. Kali ini, saya ceritakan kisah yang saya amati  di SDK Rupingmok, Desa Benteng Tawa 1, Kecamatan Riung Barat. 

Pada suatu kesempatan verifikasi, mungkin terlalu semangat, saya berangkat menuju sekolah ini sangat pagi. Sesampai di sekolah, baru nampak siswa-siswi yang mulai berdatangan. 

Anak-anak yang baru tiba ini, langsung membersikan halaman sekolah yang kotor, memungut sampah dan membersikan kelas yang kotor. Mereka melakukannya dengan tekun. 

Yang membuat saya lebih terkagum-kagum lagi adalah mereka mengadakan apel bendera, upacara pengibaran bendera merah putih sebelum masuk kelas. Itu terjadi persis pukul tujuh pagi. 

Mereka melakukan sendiri tanpa kehadiran guru-gurunya. Kebetulan pada hari itu guru-gurunya ada urusan lain yang lebih penting sehingga agak terlambat ke sekolah. 

Untuk anak-anak desa yang bersekolah dalam keterbatasan sarana prasarana, saya kira ini sebuah prestasi. Sebuah pertunjukan jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dari pemimpin-pemimpin cilik.  

Kenyataan ini yang membuat saya selalu percaya akan ada harapan baru dari dunia pendidikan. Mereka yang kali ini belajar dalam keterbatasan akan menjadi pemimpin-pemimpin hebat kemudian hari. Untuk diri sendiri, keluarga, desa dan bangsa. 

Terus terang saya bangga pada adik-adik sekalian. Bangga menyaksikan cerita di SDK Rupingmok.

Krispianus Longan
#kemendikbud 
#sekolah 
#sdmpkh 
#studyfromhome

Comments

Popular posts from this blog

SDN Munting

SABANA OLAKILE