KPM DEMAM BOLA

Semenjak pembukaan Piala Dunia 14 Juni 2018 di Stadion Luzhniki, Moskwa seluruh dunia seolah dilanda demam bola. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semuanya berbicara team kebanggaan, bintang sepak bola dan prediksi untuk setiap laga.
Bagi orang yang tinggal di kota dengan semua kemajuan zaman dan arus informasih yang cepat ini merupakan hal biasa. Menjadi hal yang luar biasa kalau terjadi di desa dengan semua keterbatasannya.
Namun demam bola juga dialami oleh masyarakat Desa Benteng Tawa (KPM PKH). Seperti sebuah keajaiban terjadi di desa yang penuh dengan keterbatasan. Bukan dalam tahap meremehkan, beberapa kenyataan berikut agak susah membenarkan demam bola terjadi.
Keterbatasan sarana informasih berupa signal (jaringan Telkomsel) dan ketersediaan TV yang bisa mengakses siaran bola (K-VISION) mana mungkin bisa membuat masyarakat demam bola?
Mengenai keterbatasan jaringan mungkin tidak perlu dibahas, masyarakat sudah bisa menerima ini sebagai kepahitan hidup. Banyak upaya sudah dilakukan tapi hasilnya sinyal masih susah kalau tidak mau dibilang tidak ada, wkkwwwkwkwk.
Sedangkan mengenai saluran K-VISION, di desa Benteng Tawa hanya ada 3 KK saja yang memilikinya, namun bisa menjangkau 316 KK dan 91 KK yang termasuk dalam KPM PKH. Sesuatu yang mustahil bukan. Lebih mengagumkan lagi tidak hanya bapak-bapak saja yang fasih bercerita tentang bola tetapi mama-mama.
Pada saat kegiatan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) saya menyaksikan langsung bagaiman sepak bola, piala dunia menjadi bahan yang paling seksi dalam setiap diskusi KPM.
Dalam hati saya berpikir, andaikan kesejahteraan juga bisa beritahkan secara intensif seperti piala dunia, masyarakat akan menjadi demam kesejahteraan dan kesejahteraan itu bisa dicapai.
190618

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE