Tugas Akhir

Serial Ahmad (7)



Ada banyak kisah sedih tercipta ketika berurusan dengan tugas akhir. Juga, ada banyak korban. Mulai dari gagal kuliah. Gagal menikah. Sampai ada upaya intimidasi. 

Namun kisah ini tidak pernah berakhir, tamat. Selalu terjadi setiap tahun. Korbannya sudah pasti mahasiswa semester akhir. 

Kelompok yang mau tidak mau harus mengambil pilihan ini. Bahkan wajib kalau mau mendapatkan ijazah. 

Dorkas juga sedang berada disini sekarang. Semester akhir ilmu sosial.

Sebenarnya tidak sulit. Dorkas sudah memulai. Dosen pendamping juga sudah sepakat. Paling tidak dibuktikan dengan persetujuan mengikuti ujian proposal. 

Masalahnya justru terjadi dengan Ahmad, Ayahnya. Ia tidak sepakat anaknya, menulis tugas akhir yang tidak menarik. 

Setidaknya dalam ukurannya sebagai petani yang rajin berdiskusi dan menonton berita. Judul yang diangkat Dorkas adalah "Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat BT tidak melakukan ritus mengusir hama belalang."😀

Kelalaian ini yang menyebabkan BT akhir-akhir ini diserang hama belalang. Berbagai tanaman dibabat habis. Mulai dari jagung, sayuran hijau. Yang terbaru bibit padi petani. 

Sebagai calon intelektual muda, orang-orang sosial, Dorkas resah. Ia ingin kuliahnya berguna bagi masyarakat. Minimal mengatasi hama belalang. 

"Mengapa engkau harus menulis tentang ritus itu nak?" tanya Ahmad suatu ketika. "Bukankah itu sudah ketinggalan. Lagi pula ada jurusan sejarah yang lebih tepat mengulasnya? Untuk apa juga menulis tentang hama belalang? Ada kawan-kawanmu jurusan pertanian yang akan memikirkan itu."

"Bidangmu adalah sosial nak, urusan manusia dengan manusia. Ada banyak soal tentang manusia. Tidakkah engkau melihatnya di BT?"

"Memangnya bapak adalah Dosen pendamping saya?" bentak Dorkas. Dosen saja sudah sepakat masa bapak ngomel-ngomel.


Krispianus Longan

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE