Ahmad dan BPS

Saat Natal Ahmad mengunjungi rumah adiknya Alam. Ada hal serius yang harus didiskusikan. Kebetulan warga BT juga ramai membahasnya. 
Berkaitan dengan status keluarga mereka. Data keluarga pra sejahtera atau miskin.

Keluarga Ahmad dan Alam di kelompokkan sebagai keluarga pra sejahtera atau miskin. Kategori ini dibuat oleh sebuah lembaga. Masyarakat menyebutnya, Badan Penilai Sesama (BPS). 😀😀😀

Penilaian ini berdasarkan beberapa pertimbangan: mereka tinggal dirumah yang masih berdindingkan pelupu, berlantai semen. Tidak memiliki WC. Sumber Air minuman dari sungai. 

Petugas BPS juga menanyakan berapa kali sehari kedua keluarga ini makan? Apa sumber penerangan utama didalam rumah? 

Masih banyak lagi pertanyaan yang kebanyakan dijawab tidak ada atau tidak memiliki. Mereka dituntut menyampaikan yang sebenarnya kepada petugas. Perkara data orang kecil memang jujur. 

Jawaban mereka menjadi pijakan Badan Penilai Sesama memberi skor. Kedua keluarga ini dikategorikan sebagai keluarga pra sejahtera/miskin. 

Sebagai informasi BPS baru saja melakukan survei di BT. Survey berlaku untuk setiap musim. Jadi jawaban akan sangat tergantung pada musim juga. 

Misalnya soal pertanyaan berapa kali makan sehari?  Pada musim tanam/hujan seperti saat ini mereka akan menjawab dua kali sehari. Yang dua kali ini berlansung dirumah pagi dan malam sedangkan makan siang berlansung di sawah/kebun orang lain. Jadi mereka melapor ke BPS dua kali. 

Sedangkan pada musim panas/panen makan wajib tiga kali sehari. Bahkan stok makanan selalu tersedia. Saking banyaknya tukang jual ikan keliling juga dipaksa untuk menghabiskan makanan yang ada.😀😀😀

Soal data penerangan ini yang menimbulkan perdebatan yang seru. Kategori miskin berlaku untuk mereka yang mengunakan penerangan sollar panel/tenaga Surya. 

Sedangkan mereka yang mengunakan solar panel dan mesin generator tidak dikategorikan sebagai KK pra sejahtera/miskin. Padahal mesin generator hanya dihidupkan saat bahan bakarnya ada. Mungkin sebulan sekali.😀😀😀

Frekuensi akan bertambah kalau lagi musim panen. Bisa seminggu sekali.😀😀😀

Apakah dua bersaudara ini merasa miskin? Sulit menebaknya. Yang pasti Ahmad dan Alam mengakui kebenaran data Badan Penilai Sesama (BPS). 

Mereka juga yakin ini cobaan dari BAPAK yang DIATAS. Badai pasti akan berlalu, data pasti akan berubah pada musim panen nanti. 😀😀

Krispianus Longan

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE