SDM PKH SEORANG PEMBELAJAR SEJATI

P2K2 Kelompok Waesaok
Seorang fasilitator lapangan/SDM Program Keluarga Harapan sudah sepantasnya menjadi manusia-manusia pembelajar. Sekelompok orang yang karena tugasnya bertekad untuk tidak berhenti belajar dalam situasi apapun.

Tidak berhenti belajar sekalipun lagi sibuk-sibuknya dengan semua bisnis proses PKH. Kegiatan yang sangat melelahkan bagi setiap SDM PKH. 

Bisa dibayangkan bagaimana sebuah bisnis proses PKH misalnya pertemuan kelompok sangat membosankan karena SDM PKH tidak pernah belajar lagi. SDM PKH mungkin akan tersanjung pada pertemuan-pertemuan awal karena KPM PKH hadir dan mendengarkan semua yang disampaikan. Selanjutnya jangan kaget yang hadir semakin sedikit. 

Tidak belajar juga akan menyebabkan SDM PKH gagap dalam melihat berbagai masalah yang terjadi di masyarakat (KPM). Contohnya masalah "cuci tangan" dari pemerintah desa tentang kepesertaan PKH  dan komplementari PKH. 


Bukan hal baru, yang bukan KPM komplain ke pemdes tentang kepesertaan PKH dan bantuan lainnya yang bersifat Komplementaritas. Bahkan ada keluarga yang berkeras kalau keluarganya tidak menjadi KPM maka tidak mau terlibat dalam semua kegiatan di desa. 

Mengahadapi orang yang merasa diri miskin agar mendapatkan bantuan PKH, ada beberapa oknum pemdes yang  berdalil itu bukan ranahnya. "Tanya saja ke SDM PKH" Kalau SDM tidak mau belajar lagi maka terjadi cuci tangan juga. Jawaban yang paling aman "semuanya diatur dari pusat"

Konyol bukan. Mana mungkin orang pusat bisa tau data kemiskinan di desa begitu saja. Tentu ada proses pengambilan data keluarga miskin disetiap desa sebelum masuk menjadi Basis Data Terpadu (BDT) penanganan kemiskinan. Data ini yang kemudian digunakan pemerintah pusat dalam menangani kemiskinan termasuk intervensi melalui PKH. 

Dua hal ini merupakan beberapa contoh SDM PKH tidak bisa berbuat banyak. Tentu tidak hanya ini saja ada banyak dinamika yang selalu terjadi. Tantangan-tantangan akan selalu jumpai. Berhadapan dengan hal seperti ini jangan cepat-cepat menyalakan KPM PKH atau pihak-pihak yang mempersoalkan tersebut. Jangan sampai SDM PKH adalah sumber masalah. 

Ada beberapa hal yang mesti terus dilakukn agar siap SDM PKH siap dengan semua tantangan yang ada. 

Pertama, SDM perlu melakukan autokritik. SDM melihat dirinya sendiri. Apakah saya sudah siap menjawabi semua tuntutan dari KPM maupun pihak lain yang terkait maupun tidak. Autokritik juga berfungsi sebagai alarm yang membuat SDM selalu siap dengan berbagai tantangan. 

Kedua, SDM PKH mesti punya kerelaan untuk belajar dari orang lain. Merasa diri paling tau merupakan tindakan membatasi diri yang naif. Mana ada manusia yang sempurna! SDM perlu belajar dari orang lain. Bisa belajar dari orang yang seprofesi maupun yang tidak.

Ketiga, Belajar dari buku-buku dan produk perkembangan teknologi. Buku adalah jendela dunia. Siapa saja yang membaca buku akan memperoleh tambahan pengetahuan dan informasi. Begitupun dengan produk perkembangan teknologi seperti internet. Ada banyak hal baru bertebaran di internet. Tinggal SDM PKH saja. Apakah mengunakannya sebagai sarana pembelajaran atau tidak. 

Tetapi sebagai SDM PKH yang harus ditanamkan dalam diri adalah sikap terus belajar. Merasa diri belum "tau semua" sehingga terus termotivasi untuk belajar dari siapa saja, buku-buku maupun memanfaatkan perkembangan teknologi. Dengan demikian semua bisnis proses PKH dapat berjalan dengan baik Karena SDM PKH adalah pembelajar sejati. 

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE