PILKADA BEBAS AMPLOP

Mata Najwa
Di negeri amplop
Amplop-amplop mengamplopi
Apa saja dan siapa saja
Gus Mus

Ini merupakan pengalan puisi "Negri Amplop" dari A. Mustofa Bisri yang dibawakannya kembali dalam acara Mata Najwa "Gus Mus dan Negeri Teka-Teki" kamis Rabu 20 Juni 2018.
Puisi ini mengungkapkan kekesalannya terhadap berbagai korupsi yang terjadi di negri ini. Negeri yang penuh dengan praktek amplop sebagai pelicin segala urusan.
Puisi Negri Amplop sangat relevan digunakan dalam mengawal pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak tahap II, 27 Juni 2018.
Kita semua pasti yakin bahwa praktek amplop dalam kegiatan jual beli suara masih akan dilakukan. Pilkada kali ini tidak menutup kemungkinan akan praktek tersebut. Pihak yang berhasrat menang pasti akan mengunakan cara ini.
Praktek ini tentu saja berkaitan dengan biaya politik dalam setiap proses pemilihan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kost politik sangat tinggi untuk setiap perhelatan pilkada di Indonesia. Momentum pemilihan didepan mata (27 Juni 2018) yang paling ditunggu supaya kekuasaan bisa tercapai. Pada tahap ini amplop akan digunakan untuk mencapai kekuasaan tersebut.
Amplop akan menyasar siapa saja di yang memiliki hak suara. Terlebih mereka melihat pilkada tidak berdampak secara langsung dengan kehidupannya.
Ini sangat berbahaya. Negeri akan dikuasai oleh maling rakyat.
Tentu, praktek amplop dalam pilkada perlu kita kawal secara bersama. Kita semua tidak mau proses demokrasi tercederai. Untuk itu mari mengawal pemilihan yang jujur, adil dan langsung secara bersama. Kita ciptakan pemimpin berintegritas bukan pemimpin amplop.

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE