KUDA HITAM PILGUB NTT TERHEMPAS DULUAN DARI ARENA
kompas.com |
Bupati Ngada yang merupakan calon
Gubenur NTT nomor urut dua terkena Operasi Tangkap Tanggan (OTT) dari KPK 11
Februari 2018. Marianus merupakan salah satu tersangkan bersama Wihelmus Iwan
Ulumbu Dirut PT Sinar 99 Permai dalam proyek jalan NTT senilai 54 miliar.
Dalam kasus ini sebagaimana
diberitahkan kompas.com Marianus diduga menerima suap Rp 4,1 Miliar dari
wihelmus. OTT yang dilakukan KPK terhadap Marianus Sae yang merupakan salah
satu kandidat dalam pilgub NTT tentu saja berdampaka politik bagi paket
Marianus-Emi yang diusung PDIP dan PKB.
Secara politik OTT ini tentu saja
akan menjadi isu kampaye miring dari lawan-lawan politik untuk menjatuhkan. Paket Marianus-Emi akan diberi
label sebagai orang yang tidak bersih dari korupsi.
Serangan demi serangan akan isu
korupsi ini akan semakin gencar dilancarkan oleh lawan-lawan potik terhadap
Marianus Sae dan paket nomor dua. Peluang keterpilihan Marinaus-Emi sangat
kecil. Hal ini berkaca pada pilgub NTT tahun 2013 dimana pasangan nomor urut
lima BKH-NOPE juga diseang dengan kasus yang sama. Beni Kabur Harman yang pada
waktu itu sangat berpeluang untuk dipilih kemudian harus kala karena desarnya
serangan terhadap kasus korupsi e-KTP.
Sampai pada tahap ini Marianus
Sae yang dijagokan sebagai kuda hitam dalam PILGUB NTT akan terhempas lebih duluan
dari arena. Walaupun terlalu premature untuk mengatakan demikian tapi paling
kurang pengalaman yang dialami paket BKH-NOPE tahun 2013 dan beragam opini yang
berkembang sudah memojokan paket nomor dua sebagai paket yang tidak bersih.
Ini sangat memberatkan langkah
paket nomor dua pilgub NTT untuk bisa berkopetisi dengan paket lainnya. Perlu
ada langkah antisipasi dari PDIP dan PKB sebagai partai pendukung utama.
Comments
Post a Comment