WISUDA MENAMBA PENGANGGURAN



gambar:aliexpres
Setiap tahunnya kampus selalu mewisudakan mahasiswa. Jumlah wisudawan setiap tahun akan terus bertambah. Dari proses wisuda yang terus berlansung ini ada sebuah harapan besar yang selalu diinginkan oleh masyarakat dari para wisudawan. 

Paara wisudawan yang diwisudahkan minimal mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan kalau boleh bisa mencipkatakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Apakah dengan wisuda yang berlansung setiap tahun ini ada banyak lapangan pekerjaan yang tercipta oleh para wisudawan/Sarjana muda? Jawaban sangat relatif bagi setiap lulusan. Fakta kebanyakan menunjukan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak mampu menciptakan lapangan pekerjan. Mereka lebih memilih untuk menjadi penganggur. 

Fakta ini bisa dibuktikan dari data statistik Provinsin Nusa Tenggara Timur sebagaimana dukutip dari situs rri. Co.id menunjukan bahwa pada Agustus 2016 data penganguran NTT sebesar 76,6 ribu orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 213,144 angkatan kerja lulusan universitas.  Lususan universitas yang menganggur sebanyak 20.503 atau 9,62% dari total pengangguran NTT. 

Bahkan lulusan universitas menjadi yang terbanyak kedua dalam daftat penganguran setelah lulusan SMK. Data ini tentu saja akan mengalami perubahan pada tahun 2017. Kita belum bisa menduga apakah pada tahun 2017 akan ada penurunan jumlah sarjana yang mengangur namun kalau melihat tren pengangguran lulusan sarjana selama tiga tahun maka ada kemungkinan lulusan sarjana menganggur akan semakin bertambah. 

Dengan demikian dapat dipastiakan lulusan perguruan tinggi pada tahun ini hanya akan memperbanyak daftar jumlah penganguran NTT. Ini merupan sebuah masalah bersama yang perlu ada langkah antisipasi bersama. 

Yang harus dilakukan oleh lulusan perguruan tinggi adalah terjun kesektor pertanian. Sektor inilah yang pada saat ini sangat membutuhkan regenerasi. Kita tentu saja masih mengingat sebuah awasan yang disampaihkan oleh Presiden Jokowi dalam sidang akademik IPB. Jokowi menyingung banyak lulusan IPB yang tidak bekerja pada bidang pertanian. 

Sentilan dari jokowi ini tentu saja tidak hanya berlaku untuk IPB saja tetapi untuk semua lulusan perguruan tinggi di Indonesia termasuk NTT. Lulusan perguruan tinggih mesti segerah mematahkan mitos bahwa yang perna belajar di perguruan tinggi tidak mesti bekerja sebagai petani. Sudah saatnya lulusan perguruan tinggi mengambil sektor pertanian sebagai sebuah lapangan pekerjaan yang paling didambahkan. 

  

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE