KEGALAUAN SEORANG PENDAMPING LAPANGAN

Gambar: Anggota kelompok Saate, Desa Maurole
Sudah dua tahun mengabdi sebagai pendamping/fasilitator lapangan. Sebuah tugas untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Tugas untuk mendampingi dan memampuhkan masyarakat tidak mampu, terpinggitkan oleh pembangunan dan perkembangan zaman. 

Tugas ini merupakan sebuah pengabdian. Dalam pengabdian tersebut pendamping lapangan akan berupaya semaksimalmungkin berperan sebagai guru bagi masyarakat. Sebagai teman yang bersedia mendengarkan berbagai curahan hati mereka. Segabai katalisator perubahan dan berbagaintugas-tugas lainnya. 

Dengan tugas sebagai pendamping lapangan ini ada sebuah harapan yang ingin digapai. Harapan bahwa suatu saat nanti masyarakat yang didampingi dapat menjadi mandiri dalam segala hal. Berdikari dalam urusan pemenuhan kebutuahan sehari-hari. 

Memasuki tahun kedua dalam masa pengabdian sebagai pendamping lapangan ini, ada kegalauan yang terus menbayang-bayangi yaitu: 
Pertama, Ukuran keberhasilan dari donarut lebih pada hitungan jumah orang yang terlibat. Padahal dilapangan jumlah belum tentu menentukan sebuah kualis proses yang baik. Tidak dipungkiri bahwa semakin banyak orang yang terlibat, peruhannya semakin tidak bisa diukur. Banyak yang hanya ikut arus. 

Kedua, konsistensi dari orang yang terlibat. Sebagaimana sudah diulas pada artikel sebelumnya malasah ini juga yang membuat pendamping lapangan menjadi dilema. 

Ketiga masalah perolehan hak dan kewajiban yang tidak layak. Pada dasarnya seorang staf lapangan sudah berjuang dengan semaksimal mungkin dalam tugas. Kalau hanya dibayar setara UMR apalah artinya. Perlu diketahui bahwa harga berbagai kebutuan sudah bergerak naik. Dibayar sejumlah UMR mana cukup untuk membiayai hidup sehari-hari, apalagi harus tinggal di desa. 

Tiga hal inilah yang menjadi kegalauan dari para pendamping yang sering menyebut diri mereka sebagai pekerja sosial. Mungkin karena disebut sebagai pekerja sosial, banyak orang yang tidak peduli, tidak konsisten termasuk tidak diperhatikan haknya.

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE