Sisi Baik Petani

Dokpri
Sampai pandemi Covid-19 berlalu, saya percaya petani tidak akan mengalami dampak yang begitu berat secara ekonomi. Dapur masih tetap berasap. Stok makanan masih tetap aman. 

Apalagi untuk petani di NTT, yang rata-rata memiliki lahan untuk usaha pertanian, baik itu pertanian lahan kering maupun pertanian lahan basah. Diatas lahan tersebut  petani sudah menanam beraneka ragam tanaman, baik untuk kebutuhan makan sehari-hari maupun untuk beberapa bulan kedepan. Tanaman yang dibudidayakan merupakan persediaan yang bisa digunakan kapan saja, sehingga sulit untuk mengatakan petani terdampak Covid-19 apalagi kelaparan. 

Ini sisi baik dari profesi petani. Coba bayangkan, disaat banyak profesi ketar-ketir karena ancaman pemutusan hubungan kerja, saat banyak karyawan berharap tidak dirumahkan, saat pegawai berharap tranfer gaji bulanan tetap lancar; petani aman-aman saja. 
Stok makan di sawah maupun ladang selalu tersedia untuk dimakan kapanpun. Tidak usah resah besok makan apa? Makanan pasti berkelimpahan!

Ini sisi baik yang sudah banyak dilupakan masyarakat. Seolah-olah petani paling tidak bisa diandalkan. Bersyukur, pandemi Covid-19 yang mengingatkan kembali. 

Selain itu, pandemi Covid-19 juga menguji sejauh mana ketahanan dari semua profesi atau pekerjaan. Tentu, profesi ini tahan ujian. Tetap perkasa. 

Tidak perlu khawatir besok masih masuk kantor atau tidak, karena 'kantor petani' yaitu sawah dan ladang akan selalu sedia menyambut pemiliknya. Kapanpun pemilik ada waktu! Bisa pagi, sore, sehabis ngopi atau minggu depannya lagi. Bebas! Tidak ada surat teguran apalagi ancaman pemecatan. 

Ini sisi baik berikutnya. Profesi yang selalu ada untuk tuannya dalam kondisi apapun. 

Jangan lupa, pada profesi ini, kemandirian itu nyata. "Engkau adalah penentu atas dirimu, atas apa yang akan dilakukan hari ini, besok dan kelak".

Jayalah petani Indonesia. 
Krispianus Longan
SDM PKH RIMBA 
#petanimuda 
#petanimilenial 
#newnormal 
#sdmpkh

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE