Kolaborasi
Dokpri |
Sebagai pendamping PKH, tentu saja saya sudah dibekali pelatihan materi tersebut sebelumnya. Bahkan, semua pendamping juga mendapatkan tool kit (media dan alat bantu pembelajaran) yang akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di kelompok.
Tetapi, saya memiliki pertimbangan lain untuk menghadirkan petugas kesehatan dari Puskesmas Lindi. Saya merasa penjelasan dari teman-teman kesehatan akan lebih detail tentang materi kesehatan tersebut. Karena kesehatan merupakan bidang yang mereka geluti setiap hari, tentu mereka paham betul akan materi dan seluk beluknya.
Sebagai pendamping, saya sadar bahwa anggota/KPM PKH akan menyimak penjelasan secara baik dalam setiap sesi pertemuan. Fatal kalau informasi tersebut tidak benar, sebab selanjutnya mereka akan berpegang pada informasi yang tidak benar tersebut. Bahaya!
Dibutuhkan kolaborasi. Semua pihak diajak untuk kerja bersama-sama dalam mengatasi persoalan kesehatan yang dialami masyarakat. Tidak berjalan sendiri atau berjuang sendiri.
Saya juga menyadari bahwa, saat ini adalah zamannya kolaborasi. Saatnya berjuang bersama-sama untuk mengatasi masalah bersama.
***
Dalam kondisi NTT yang sekarang, dimana grafik pertumbuhan kasus positif Covid-19 semakin menanjak naik: jumlah pasien positif semakin banyak, kita butuh kolaborasi. Kita mesti berjuang bersama untuk memutus mata rantai sebaran pandemi Covid-19.
Tidak benar kalau menjadikan teman-teman kesehatan sebagai garda terdepan pertahanan melawan Covid-19. Mereka harusnya menjadi garda terakhir pertahanan kita dalam melawan virus ini.
Masyarakat adalah garda pertama, dengan hanya menjaga diri masing-masing: menjaga kesehatan dan menaati semua himbauan pemerintah.
Kita harus berjuang bersama, itulah mengapa kita butuh "kolaborasi". Jangan biarkan tenaga kesehatan berjuang sendiri.
SDM PKH RIMBA
#sdmpkh
#stayathome
#staysafe
#rimba
Comments
Post a Comment