Kalimantan

Ahmad (9)



Ahmad sudah tidak kuat dengan kelakuan Dorkas. Sampai dengan saat ini, belum juga ada jawaban. Itu berarti ia kukuh dengan judul tulisan tugas akhirnya, "faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat BT tidak menjalankan ritus mengusir belalang."

Tentu ini penghinaan, pikir Ahmad. Sesungguhnya saya tidak rela kalau semua pengorbanan selama ini berakhir seperti ini.

Sebenarnya apa yang kurang nak? Bapak sudah melakukan yang terbaik untukmu. Termasuk bapak harus menjual murah lahan sawah, untuk membiayai uang semester. 
Ahmad terus memikirkan hal tersebut setiap hari. Hatinya selalu bergejolak kalau soal ini melintas di dalam pikirannya. 

Akhirnya Ahmad sampai pada keputusan. Merantau. Tapi kemana? Bagaimana caranya? Ahmad juga tidak tahu. Tapi, ini keputusan, saya mesti melakukannya. 

Kalimantan adalah pilihan terkuat. Banyak orang membicarakannya. Banyak juga kisah sukses perantau dilukiskan disana.

Dengar-dengar banyak orang migrasi untuk mencoba peruntungan disana. Boleh juga. Lagi pulah saya hanya ingin menenangkan diri. Sudah tidak tenang berada dirumah. 

Mungki juga kesempatan terbaik. Pembelajaran untuk Dorkas. Siapa tahu dengan kemalangan akibat ditinggal, ia sadar. Bisa merubah kembali judul tugas akhirnya. 
***

Secara diam-diam Dorkas ternyata berencana meninggalkan rumah. Sama seperti Ayahnya yang ingin merantau Dorkas malah sudah memikirkannya sejak lama. 

Hal ini yang selalu mengisi ruang diskusi kampus dan refleksi diri, "sekolah bukan untuk mendapatkan ijazah melainkan mencari pengalaman." Sudah terlalu lama saya berada pada zona belajar. 16 tahun, kalau dihitung sejak SD. 

Saatnya saya harus menguji diri sendiri. Pembelajaran yang sudah dilakukan selama ini. Tentu saya harus memulai dengan merantau. Kalimantan menjanjikan surga bagi perantau. 


IL

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE