Bunglon

BT akhir-akhir ini heboh. Ada berita baru, bunglon. Kadal yang hanya dikenal masyarakat dalam pelajaran biologi di sekolah. Yang bisa berubah warna sesuai dengan tempat ia berpijak. 

Hari ini mereka mau menyaksikan kebenarannya. Ini semua berkat Ahmad. Secara tidak sengaja Ahmad menemukannya dikebun. 

Masyarakat berbondong-bondong kerumah Ahmad. Rumahnya banjir pengunjung. Mereka kelihatan bahagia berada disitu. 

Masyarakat terpesona dengan bunglon. Saking terpesonanya, tidak mempedulikan sedang berada dirumah yang hanya berlantaikan tanah dan berdinding pelupu. Rumah yang penuh dengan penderitaan. 

Juga tidak pusing dengan jamuan sederhana, kopi pahit. Kopi tanpa gula. Hidangan ini memang tidak biasa. Walau mereka adalah "peminum kopi bukan penikmat kopi" mereka tidak pernah mau minum kopi tanpa gula. 

Kopi ya....harus manis. Wajib dengan gula. 

Semua karena bunglon. Daya tariknya menghipnotis masyarakat BT. Untuk sementara mereka melupakan semua hal. Lupa "status," miskin, kaya, janda, duda, yatim, piatu, SD, SMP dan es teler.😀😀😀

Ahmad melihat keteraturan tersebut dirumahnya. Bisa menyesuaikan dengan keadaan. Bersikap sesuai dengan keadaan. 

Sesungguhnya mereka menjadi seperti bunglon. Jangan-jangan bunglon adalah utusan. Ia datang untuk memberikan tanda bagi masyarakat. 

Tanda bahwa mereka makhluk yang berakhlak. Melebihi bunglon. Kalau bunglon saja bisa menyesuaikan warna dengan keadaan tempatnya, mengapa mereka tidak? 

Krispianus Longan

Comments

Popular posts from this blog

SDK Rupingmok

SDN Munting

SABANA OLAKILE