PUPUK SUBSIDI UNTUK SIAPA?
belajartani.com |
Pada musim hujan seperti ini petani
membutuhkan pupuk untuk tanaman di sawa. Pupuk dibutuhkan petani untuk
meningkatkan produktivitas tanaman padi. Dengan mengunakan pupuk maka petani
akan mennghasilkan produktivitas sebesar delapan ton perhektar.
Sebagaimana kita ketahui bersama,
keberadaan pupuk yang bereda dipasar, ada dua jenis. Ada yang dijual dengan
harga normal ada pula yang menjualnya dengan harga subsidi. Harga yang sangat
dijangkau oleh masyarakat karena diberikan subsidi oleh pemerintah.
Tentu saja petani akan membeli
pupuk yang disubsidi oleh pemerintah. Cara untuk mendapatkan pupuk subsidi juga
sangat simple, petani yang
bersangkutan menuju tempat penjualan pupuk menyampaihkan tujuan pembelian pupuk
beserta besaran lokasi, tempat sawah (masuk dalam hamparan apa misalnya
hamparan wakalope di Desa Benteng Tawa) selanjutnya pihak pengecer akan
mencocokkan data yang ada dengan data mereka. Kalau sudah cocok maka pengecer
akan menjual pupuk murah tersebut kepada petani.
Namun yang terjadi pada tahun
2018 justru berbeda, seakan semuanya dipersulit. Paling kurang dialami oleh
petani desa Benteng Tawa dan Benteng Tawa I. Keluhan akan sulitnya mendapatkan
pupuk subsidi sangat sering disampaikan oleh mereka.
Saat petani menuju pengecer pupuk,
mereka malah diberitahu bahwa nama mereka tidak terdata sebagai petani yang
memiliki usaha dibidang pertanian sawah. Padahal hampir semua masyarakat Desa
Benteng Tawa dan Benteng Tawa I bermata pencaharian sebagai petani. Kalau ini
belum mempan maka akan muncul dalil-dalil lain yang sengaja dibuat misalnya tidak
menanam dengan sistem legowo diciptakan oleh distributor supaya petani tidak
mendapatkan pupuk.
Karena tidak ingin berdebat petani
kemudian membeli pupuk yang tidak bersubsidi. Kalau demikian pupuk subsidi yang
sudah diadakan dengan jumlah yang sama dengan jumlah petani untuk siapa? Dugaan kuat ini semua sengaja diskenariokan
untuk mendulang keuntungan yang berlimpah dari oknum-oknum tertentu.
Comments
Post a Comment